EXISTENTIAL PSYCHOLOGY
LUDWIG BINSWANGER & MEDARD BOSS
SEJARAH
Ludwig Binswager
• Ludwig Binswager lahir pada tanggal 13 april 1881, di Kreuzlingen, Swiss di tengah keluarga yang memiliki tradisi kedokteran dan psikiatrik kuat.
• Dia belajar dibawah bimbingan Carl Jung dan menjadi asistennya dalam Freudian society.
• Binswanger adalah terapis pertama yang menekankan sifat dasar eksistensial dari tipe krisis yang dialami pasien dalam pengalaman terapi.
• Dia terus melakukan studi dan menulis sampai meninggal pada tahun 1966.
Medard Boss
• Medard Boss lahir di St. Gallen, Swiss pada tanggal 4 oktober 1903. kemudian menghabiskan masa mudanya di Zurich pusat aktivitas psikologi saat itu.
• Pertemuannya dengan Heidegger pada tahun 1964 yang kemudian berlanjut dengan persahabatannyalah yang membawanya kepada psikologi eksistensial. Pengaruh dalam eksistensial sangat besar sehingga sering disejajarkan dengan Binswanger.
DEFINISI
• Psikologi Eksistensial adalah sebuah aliran yang menolak untuk memandang manusia sebagai hasil dari reduksi berdasar pandangan ilmu pengetahuan alam, yaitu semua perilaku didasarkan pada hukum causa prima.
• Eksistensialis menilai bahwa manusia tidak dapat dijelaskan dengan kompleksitas sistem-sistem rasional.
• Psikologi eksistensial tidak mengkonsepsikan tingkah laku sebagai akibat dari perangsang dari luar dan kondisi-kondisi badaniah dalam manusia.
• Konsep eksistensial perkembangan yang paling penting adalah konsep tentang menjadi.
• Eksistensi tidak pernah statis, tetapi selalu berada dalam proses menjadi sesuatu yang baru, mengatasi diri sendiri.
• Tujuannya adalah untuk menjadi manusia sepenuhnya, yakni memenuhi semua kemungkinan dalam kehidupannya.
• Eksistensial Kepribadian adalah cara manusia menuju individu yang Menjadi, individu yang bisa menentukan siapa, menjadi apa, dan bagaimana menjadi dirinya yang mampu mempergunakan potensinya dengan maksimal.
PRINSIP DASAR
• Eksistensi manusia adalah suatu proses yang dinamis, suatu “menjadi” atau “mengada”. Hal ini sesuai dengan asal kata eksistensi itu sendiri yakni existence yang artinya “ke luar dari” atau “ mengatasi” dirinya sendiri. Jadi eksistensi bersifat lentur dan mengalami perkembangan atau sebaliknya kemunduran tergantung padindividu dalam mengaktualisasi poensinya.
• Eksistensi adalah ada-dalam-dunia (in-der-welt-sein). Manusia tidak hidup sendiri dan berada dalam diri sendiri, melainkan berada dalam dunianya. Ada-dalam-dunia adalah struktur dasar mengadanya manusia. Kata sambung disini menunjukkan bahwa mengadanya manusia tidak bisa terlepas dan tidak dapat terrealisasi tanpa dunianya.
• Manusia hidup dalam :
Mitwelt
Eigenwelt
dan Umwelt
• Eksistensi adalah ”milik pribadi”. Tidak ada dua individu yang identik. Tidak ada pula dua pengalaman yang identik. Oleh sebab itu eksistensi adalah milik pribadi yang keberadaannya tidak tergantikan oleh siapa pun.
TEORI
• Sebagaimana tercermin dalam tulisan Binswanger dan Boss, psikologi eksistensial bertentangan dengan pemakaian konsep kausalitas yang berasal dari ilmu-ilmu pengetahuan alam dalam psikologi.
• Tidak ada hubungan sebab akibat dalam eksistensial manusia, hanya ada rangkaian urutan tingkah laku tetapi tidak bisa menurunkan kausalitas dari rangkaian tersebut.
• Sesuatu yang terjadi pada seorang anak-anak bukan penyebab dari tingkah lakunya kemudian sebagai seorang dewasa. Peristiwa yang terjadi mungkin memiliki makna eksistensi yang sama akan tetapi tidak berarti peristiwa A menyebabkan peristiwa B. Psikologi eksistensial mengganti konsep kausalitas dengan konsep motivasi.
APLIKASI TEORI
• Seseorang yang cenderung melakukan tindak kekerasan, bukan di karenakan karena ia memiliki kremosom Y yang lebih banyak dari ukuran normal. Melainkan karena itu adalah keputusan yang dibuat oleh dirinya sendiri
KRITIK
• Psikologi eksistensi di kritik dalam hal :
- Pandangannya bahwa orang bebas menjadi apa yang mereka inginkan
- Terlalu dekat dengan filsafat dan tidak cukup ilmiah
- Menolak doktrin evolusi dan mempertahankan bahwa kehidupan manusia itu unik
- Mempujangga ( literary ) dan hanya dipahami oleh orang tertentu
- Memasukkan hal religius dan etik secara tidak tepat kedalam psikologi
Pandangan Islam tentang Eksistensi Manusia
• “Sungguh kami telah menciptakan manusia dari setetes air mani yang bercampur yang kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu kami jadikan dia mendengar dan melihat. Sungguh kami telah menunjukkan kepadanya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kufur.” (Q.S. Al-Insan : 2-3)
• Berbicara mengenai eksistensi manusia yang dalam hal ini psikologi eksistensial terdapat beberapa hal yang memiliki kesamaan dengan yang diajarkan dalam Islam. Seperti yang terdapat pada ayat diatas, dapat kita ambil makna bahwa sesungguhnya manusia diberikan kebebasan untuk memilih kebaikan ataupun keburukkan untuk hidup, yang jelas Allah SWT telah memberikan petunjuk yang benar dan lurus, apabila kemudian mereka (manusia) mau bersyukur ataupun kufur tergantung kepada manusia itu sendiri. Karena Allah SWT telah memberikan potensi-potensi kepada manusia untuk dikembangkan dan digunakan sebaik-baiknya.
Ok SAHABATS, Have a day full of SMILE, GOOD WORK, SUCCESS & LOVE TERIMA KASIH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar