jika kita ingin mencapai sesuatu hidup yang baik, yang indah, dan terasa bernilai serta bermakna. maka hal yang harus kita lakukan adalah membebaskan diri dari kekuasaan irasional, hawa nafsu dan emosi serta mengarahkan diri menurut akal budi.

Minggu, 13 Maret 2011

cinta. kawan dan musuh


Gerimis itu kian terasa deras hingga membasahi semua yang ada di bawah kolong langit. Kopi yang terasa hangat berlahan sedikit membakar seluruh persendihan tulang-tulang yang mulai terasa dingin.
Namun tak begitu dengan jari-jariku yang cekatan menekan-nekan keybord leptopku, mengerjakan tugas kuliah yang selalu deadline. Hu…capek begitu tak terasa dengan di iringi irama music.
Dalam keseriusanku, tanpa kusadari aku mengembangkan ulasan senyum yang sedikit membuatku menghilangkan rasa tegang karena deadline tugas.
Senyum itu hadir saat aku teringat percakapan antara aku dan sahabatku. Saat itu kita sedang melakukan pembicaraan yang ringan di mulai dari tugas kuliah, hal yang membahagiakan hingga tentang rasa yang ada pada diri kita masing-masing.
Sesaat kita berdua tertawa dengan pengungkapan yang ada. Beberapa saat sunyi tanpa sua, yang terdengar hanya desiran angin.

cinta? cinta itu selalu datang dan pergi..begitu juga dengan nilai tawa, suka duka,dan tangisan aku hadapinya dengan penuh iman didada...

Kawan? terkadang aku rasa kawan yang terbaik adalah diriku sendiri. walaupun aku tak benar-benar mengenali lagi diriku ini..namun aku tetap yakin aku mampu untuk terus menjadi diriku yang mampu aku banggakan satu hari nanti...

Musuh? musuh aku adalah diri aku sendiri..karena keraguan, ketakutan dan kegabahan yang terjadi adalah muncul dari diri aku sendiri..aku harus melawan musuh ini agar aku mampu terus berjalan di persada ini......
Beberapa bait kata itu, sedikit membuatku terbelalak dengan ungkapannya, setelah itu kita saling bertatapan dan secara bersamaan kita tersenyum.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar